Wednesday, June 1, 2016

Pupuk Organik (Organic Fertilizer)

Pupuk Organik (Organic Fertilizer)

Secara umum pupuk organik sudah lama dikenal oleh para petani di Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya aksi penghijauan di Indonesia. Setelah aksi penghijauan, banyak para petani lebih menyukai penggunaan pupuk kimia/buatan karena praktis cara pemakaiannya, jumlah pemakaiannya jauh lebih sedikit dibandingkan pupuk organic dan harganya pun relatif lebih murah dan mudah diperoleh.

Hampir semua petani pada saat itu sudah sangat tergantung pada pupuk kimia/buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian.
Setelah menyadari dampak negatif akibat penggunaan pupuk kimia/buatan, para petani mulai beralih sistim dari sistim pertanian konvensional ke sistim pertanian organic yang ramah lingkungan.

Pupuk organik adalah merupakan pupuk yang dibuat dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tumbuhan, hewan ternak, sampah organic dan manusia. Pupuk organik bisa berbentuk padat atau cair yang bermanfaat untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi dan unsur hara pada tanah. Sumber bahan organik yang bisa berupa pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, hasil sisa panen tanaman pangan seperti jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan lain lain, limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian (tempe, tahu dsb), dan limbah sampah.

Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya disebabkan menurunnya kapasitas dan kwalitas tanah pertanian, terutama berkaitan  dengan rendahnya kandungan Carbon organik dalam tanah, yakni 2%. Sementara untuk memperoleh produktivitas optimal diperlukan Carbon organik sekitar 2,5%.

Pupuk organik sangat berguna untuk meningkatan produksi pertanian baik secara kwalitas maupun kwantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, ramah lingkungan dan menaikkan kualitas lahan secara berkelanjutan.

Adapun sumber bahan baku pupuk organik sangat bermacam macam dengan sifat fisik dan kandungan kimia yang juga sangat beragam, sehingga pengaruh dari pemakaian pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi.

Peranan pupuk organik cukup besar terhadap pemulihan sifat fisik, kimia, biologi tanah dan lingkungan. Pupuk organik yang diberikann ke dalam lahan tanah akan mengalami beberapa kali fase perubahan oleh mikroorganisme tanah agar bisa menjadi humus. Materi organik juga berfungsi sebagai sumber  makanan dan energi mikroba tanah sehingga menaikkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan unsur hara tanah.

Pemakaian pupuk dari hasil limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos adalah berbahaya disebabkan hasil limbah tersebut banyak mengandung logam berat dan asam-asam organik yang bisa mencemari lingkungan. Selama berlangsungnya proses pembuatan kompos, beberapa bahan berbahaya ini akan tertinggal dalam produk akhir kompos tersebut.
Jadi, untuk pembuatan kompos hasil limbah industri dan limbah kota ini diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang memiliki Bahan-bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Pupuk organik mempunyai peranan dalam mengikat butiran primer menjadi butiran sekunder tanah yang akan memperbaiki penyimpanan, penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu dari pada tanah atau lahan pertanian. Sedangkan bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam lebih dominan mempengaruhi pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi seperti kompos.
Selain yang disebutkan diatas, pupuk organik mempunyai fungsi kimia yang penting dalam penyediaan unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium & sulfur serta unsur hara mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif kecil. Namun demikian, unsur hara makro dan mikro tersebut diatas sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan.

Dengan demikian, penggunaan Pupuk Organik mempunyai banyak manfaat apabila diaplikasikan dalam pemupukan lahan tanaman pertanian. Penggunaan pupuk organik secara terus menerus dan berkesinambungan akan memberikan nilai tambah dan manfaat untuk pemakaian jangka waktu panjang seperti dibawah ini:
  • Mempunyai peran serta dalam memobilisasi atau menjembatani unsur hara yang sudah ada ditanah sehingga dapat membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.
  • Berfungsi dalam melepaskan unsur hara tanah secara perlahan dan terus menerus sehingga akan membantu dan mencegah terjadinya surplus suplai unsure hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
  • Membantu menstabilkan kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman.
  • Meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang ada dalam tanah lebih terjaga dan dominan meningkat karena struktur tanah amat berperan dalam pergerakan air, partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
  • Membantu mencegah terjadinya longsoran/erosi pada lapisan atas tanah yang merupakan lapisan tanah yang banyak mengandung unsur hara.
  • Merawat/menjaga dan mengembalikan tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan akibat pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
  • Menjaga hilangnya unsur hara Nitrogen dan Fosfor yang terlarut dalam tanah
Namun perlu disadari, ada beberapa kelebihan atau keuntungan dari pupuk kimia/buatan yang tidak terdapat pada pupuk organic, sehingga langkah bijak dan terbaik dalam mengaktualisasikan peningkatan produktiftas tanaman pertanian adalah mengkombinasikan pemakaian pupuk organik dengan pupuk buatan/kimia secara tepat.

2 comments:

  1. mantap, memang sebaiknya petani dialihkan untuk lebih memilih penggunaan pupuk organik daripada pupuk anorganik

    ReplyDelete
  2. Bet on online casino site | Lucky Club
    Lucky Club offers 100% deposit match bonus of €10. Play casino games using the best software for mobile and online games. All you have to do is register on 카지노사이트luckclub the

    ReplyDelete